Setiap negara di dunia ini tak lepas dari aksi kekerasan dan kriminal. Namun ada beberapa kota yang tak pernah lepas dari kekerasan, kriminal dan perang sehingga menjadi kota paling tidak aman di dunia.
Berikut 10 kota paling berbahaya di dunia tahun 2012 seperti diperingkat Mercer Consulting, lembaga konsultan SDM dan finansial global dari AS. Survei ini diadakan sejak Desember 2011, untuk mengukur tingkat keamanan pribadi sehingga perusahaan yang menempatkan pegawainya bisa memberikan kompensasi yang adil sesuai kondisi dan risiko di negara itu.
Survei Mercer ini mencakup 221 kota dengan New York sebagai parameternya mencakup stabilitas internal, tingkat kriminal, penegakan hukum yang efektif, dan menjadi tuan rumah event internasional dan 39 kriteria lain tentang efek terbesar bagi orang asing.
1. Baghdad, Irak
Badghdad merupakan kota paling berbahaya nomor wahid menurut Mercer Consulting. Setiap bulan selalu saja ada bom mobil yang menyasar properti milik AS. Tentara dari Inggris dan AS sudah ditarik sejak 31 Desember 2011 lalu. Namun AS dan Inggris mengeluarkan larangan agar warganya tidak berkunjung ke sana kecuali untuk urusan yang benar-benar penting atau dikawal petugas keamanan profesional.
2. N’Djamena, Chad
Kendati situasi keamanan membaik di kota ini sejak 2010 karena ada perjanjian dama di Sudan, namun ketegangan yang meningkat di Libya juga menimbulkan ketidakstabilan di Chad. Peristiwa penculikan dan terorisme masih membayangi.
Pemerintah Inggris dan AS sudah mengeluarkan travel warning pada warganya untuk bepergian di negara ini.
3. Abidjan, Pantai Gading
Situasi perbaikan keamanan di Abidjan meningkat signifikan sejak penahanan mantan Presiden Pantai Gading, Laurent Gbagbo pada 11 April 2012 lalu dan beralihnya kekuasaan Presiden Alassane Ouattara, yang terpilih pada pemilu.
Kendati demikian kriminal seperti penjambretan, perampokan, pencurian dan pembajakan mobil masih terjadi dan mengancam orang asing yang berkunjung. Di satu sisi pelayanan birokrasi juga masih minim.
Demonstrasi politik dan perkumpulan warga juga harus dihindari. Ancaman sakit kuning, kolera dan campak juga dilaporkan mewabah sejak tahun 2011.
4. Bangui, Republik Afrika Tengah
Ada wabah kekerasan di Bangui pada awal Juni 2011 sehingga pemerintah menetapkan jam malam di kota, dan baru-baru ini telah terjadi serangan pada beberapa orang Eropa pada jalan-jalan yang memiliki pemandangan indah.
Kriminal seperti pencurian dan perampokan umum terjadi, geng bersenjata beroperasi di pinggiran kota yang terpencil. Fasilitas transportasi dan medis terbatas, juga kekuatan keamanan militer dan sipil. Sering terjadi pelecehan dan perampokan pada warga negara asing.
Beberapa kasus warga AS ditahan tanpa alasan dan tanpa prosedur yang benar, ditempatkan di penjara yang kondisinya parah dan memindahkan tahanan itu tanpa memberitahu Kedubes AS. Pemerintah juga menolak akses konsuler ke para tahanan ini.
5. Kinshasha, Republik Demokratik Kongo
Kota ini masih memiliki ancaman kriminal yang tinggi, termasuk perampokan bersenjata, termasuk yang dilakukan kelompok geng remaja yang makin agresif belakangan ini.
Beberapa geng juga menggunakan perempuan untuk menarik orang-orang, utamanya turis asing, masuk dalam jebakan. Geng kriminal itu biasanya menawarkan iming-iming diskon emas dan berlian untuk merampok orang asing, termasuk di siang hari.
Ada juga ancaman penahanan dari aparat keamanan setempat yang biasanya meminta negosiasi dengan jaminan tebusan. Pada Juni 2011 juga ada wabah kolera di kota ini.
6. Karachi, Pakistan
Karachi masih dalam ancaman terorisme dan kekerasan sektarian, dan beberapa penyerangan di tahun 2011. Serangan juga tidak pandang bulu, termasuk yang menjadi tempat berkumpul ekspatriat dan turis asing. Tempat-tempat umum menjadi sasaran, apalagi yang berhubungan dengan pemerintah Pakistan atau tempat aktivitas yang dinilai oleh militan ’tidak islami’.
AS dan Inggris mewanti-wanti warga negaranya untuk tetap rendah hati dan sederhana, menghindari tempat dan membatasi kegiatan saat umat muslim berkumpul menunaikan salat Jumat.
7. Tbilisi, Georgia
Kendati situasi keamanan di Tbilisi, ibukota Georgia sudah mengalami perbaikan, ada beberapa hal penting seperti risiko kriminal dan ancaman terorisme masih mengintai. Seperti ledakan dari alat yang ditemukan di mobil di depan Kedubes Israel di Tbilisi pada 13 Februari 2012.
Pada 12 Mei 2012, ada bencana banjir di Tbilisi yang menewaskan dan melukai beberapa orang. Demonstrasi-demonstrasi yang berujung anarki juga menjadi hal umum di sana. Para pengunjung dan wisatawan diimbau menghindari kota ini. AS dan Inggris juga mengeluarkan travel warning di wilayah Ossetia Selatan dan Abkhazia.
8. Sanaa, Yaman
Sejak Mercer mengadakan survei pada Desember 2011, situasi keamanan di Yaman makin memburuk dengan cepat karena peningkatan perlawanan pada pemerintah dan ketidakstabilan ini membuka pintu pada terorisme.
Ada ancaman penculikan dari kelompok bersenjata, kriminal dan teroris. Salah satu yang diculik adalah staf UNDP di pusat kota Sana’a pada 15 Januari 2012 dan dibebaskan 12 hari kemudian setelah negosiasi yang panjang dengan tebusan. Namun kesuksesan negosiasi itu dikhawatirkan makin meningkatkan penculikan, salah satu yang diduga melakukan ini adalah Al Qaeda di Semenanjung Arab.
AS dan Inggris telah mengeluarkan peringatan berkunjung pada warganya ke kota ini, dan warga negara yang berkunjung disuruh segera meninggalkan kota.
9. Nairobi, Kenya
Ada beberapa ancaman terorisme di kota ini, yang beberapa di antaranya menjadi kenyataan. Yang terbaru adalah serangan granat di dekat gereja di pusat Kota Nairobi pada 29 April 2012 lalu. Seorang tewas dalam serangan itu.
Kedubes AS di Nairobi pada 23 April 2012, pernah mengingatkan bahwa pihaknya menerima informasi yang kredibel akan kemungkinan serangan di hotel dan gedung-gedung pemerintahan namun tidak diketahui kapan terjadinya.
Sebelumnya, pada 10 Maret 2012, ada serangkaian ledakan granat di pusat bisnis yang sedikitnya menewaskan 6 orang dan melukai belasan orang. Pada 5 Januari, otoritas Kenya pernah memberikan peringatan pada warga akan meningkatkan ancaman teroris di Nairobi.
10. Conakry, Guinea Republic
Kriminal dengan kekerasan maupun tidak masih menjadi masalah di negara ini. Kriminal tanpa disertai kekerasan seperti pencopetan, sementara kriminal dengan kekerasan seperti perampokan, penjambretan, penyerangan adalah umum terjadi di kota ini.Polisi di kota ini sudah menunjukkan kemauan baik untuk mencegah kriminal, namun tak cukup mampu mencegah tingkat kriminal yang meningkat. Seperti penyakit di negara ketiga, polisi dan militer di negara ini juga meminta ’jatah’ suap. Pelaku kriminal biasanya mentargetkan pengunjung bandara, pasar tradisional, hotel dan restoran yang dipenuhi turis asing.
Sumber