Ketika dunia sedang menghadapi pertumbuhan penduduk yang begitu pesat, angka kelahiran di Jepang justru dianggap terlalu rendah. Bahkan jika warganya malas bikin anak, diperkirakan bangsa Jepang akan punah dalam 1000 tahun ke depan.Prediksi mengejutkan ini disampaikan oleh seorang ilmuwan dari Tohoku University, Prof Hiroshi Yoshida. Ia memperkirakan hal itu berdasarkan perbandingan populasi anak-anak yang jauh lebih kecil dibanding lansia (lanjut usia) yang ada di negara itu.
Populasi anak-anak yang hanya 16,6 juta jiwa dari total sekitar 127,8 juta penduduk Jepang dinilai menunjukkan bahwa tingkat kelahiran di negara ini cukup rendah. Data 50 tahun terakhir menunjukkan, tiap perempuan Jepang memang hanya melahirkan rata-rata 1,35 anak.
Sebaliknya jumlah lansia begitu tinggi, sehingga diperkirakan 20 persen penduduk Jepang saat ini telah berusia 65 tahun ke atas. Apalagi angka harapan hidup juga terus meningkat, yakni 86,39 tahun pada 2010 dan akan terus meningkat dalam 50 tahun mendatang.
Dengan perbandingan yang tidak seimbang ini, maka populasi anak di bawah usia 14 tahun diyakini akan semakin menyusut. Diperkirakan penyusutan rata-ratanya mencapai 1 anak tiap 100 detik sehingga dalam 1000 tahun sudah tidak ada lagi anak kecil di Jepang.
"Jika penurunan ini berlanjut, tanggal 5 Mei 3011 Jepang masih merayakan Hari Anak dengan hanya 1 anak yang tersisa. Namun 100 detik kemudian, tidak ada lagi yang tersisa," kata Prof Yoshida seperti dikutip dari Medindia, Jumat (11/5/2012).
Sepintas, ramalan Prof Yoshida ini mungkin terkesan berlebihan. Namun penyusutan populasi warga Jepang juga sering dibuktikan dalam beberapa penelitian lain yang juga memprediksi bahwa penduduk Jepang akan menyusut berkurang 30 persen dalam 100 tahun ke depan.
Sumber