INILAH – Kelompok usaha penjualan, penyewaan dan pembiayaan kendaraan bermotor PT Tunas Ridean Tbk mencatat laba tahun 2012 sebesar Rp 420 miliar. Perolehan laba tersebut meningkat signifikan 30% dibanding laba tahun sebelumnya.
Kinerja cemerlang ini, menurut Rico Setiawan, Direktur Utama PT Tunas Ridean Tbk, tak terlepas dari besarnya konsumsi dan investasi dalam perekonomian Indonesia tahun 2012. Kinerja semua unit bisnis Grup Tunas, yakni penjualan, penyewaan serta pembiayaan kendaraan bermotor positif. Laba per saham juga naik 30% menjadi Rp 75.
"Grup memperoleh pertumbuhan yang sehat dari segi laba secara keseluruhan. Pandangan tahun 2013 stabil walaupun terdapat peningkatan biaya," kata Rico Setiawan, dalam siaran persnya, di Jakarta, Minggu (3/3/2013).
Pendapatan bersih Grup Tunas untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012 tercatat tumbuh 20% menjadi Rp10 triliun. Laba dari bisnis otomotif Grup naik 22% menjadi Rp 334 miliar. Menurut Rico Setiawan, kinerja ini ditopang permintaan konsumen yang menguat serta terdapatnya pembiayaan kendaraan bermotor dengan bunga yang terjangkau.
Secara nasional, penjualan mobil naik 25% menjadi 1,1 juta unit namun penjualan motor turun 12% menjadi 7,1 juta unit. Dari total penjualan nasional tersebut, penjualan mobil Grup meningkat 24% menjadi 47.597 unit, sementara penjualan motor Grup turun 12% menjadi 175.257 unit.
"Naiknya persyaratan uang muka untuk pembiayaan otomotif tidak secara langsung memberi dampak signifikan terhadap penjualan mobil. Namun, bersamaan melemahnya harga komoditas global, berdampak pada menurunnya penjualan motor (karena permintaan dari kalangan penghasil komoditas melemah-Red)," kata Rico Setiawan.
Dari bisnis penyewaan kendaraan, laba Tunas Rental meningkat menjadi Rp 29 miliar, didukung pertumbuhan portofolio kontrak jangka panjang dan peningkatan keuntungan penjualan kendaraan bekas sewa. Portofolio jangka panjang Tunas Rental tumbuh 15% menjadi 4.351 unit.
Adapun Mandiri Tunas Finance, unit usaha afiliasi yang 49% sahamnya dikuasai Grup Tunas, menyumbang laba Rp57 miliar, sekitar 77% lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Volume pembiayaan baru juga meningkat 17% menjadi Rp8,4 triliun.